TOKYO - Ilmuwan asal Jepang ini agaknya sedikit berlebihan dalam menerapkan prinsip daur ulang. Betapa tidak, dia memutuskan menciptakan daging steak yang terbuat dari kotoran manusia.
Mitsuyuki Ikeda, ilmuwan dari Okayama Laboratory, mendapatkan ide aneh ini menyusul permintaan badan pengelolaan lembah Tokyo Sewage kepadanya untuk mencari cara memanfaatkan limbah di kota itu. Demikian seperti dilaporkan Yahoo News, Minggu (19/6/2011).
Ketika menemukan bahwa kotoran manusia ternyata mengandung protein, Ikeda bersama tim risetnya mengekstraksi protein tersebut untuk menciptakan daging artifisial. Ikeda menggunakan zat pewarna makanan untuk menciptakan warna kemerahan pada daging serta menambahkan kecap sebagai penyedap rasa.
Memiliki kandungan 63 persen protein, 25 persen karbohidrat, 3 persen lemak serta 9 persen mineral, Ikeda mengklaim beberapa orang yang telah mencicipi daging ini ternyata cukup menyukai rasanya. Menurut mereka, steak feses ini cukup lezat dan memiliki rasa layaknya daging pada umumnya.
Terlepas dari bahan pembuatnya, Ikeda berharap daging ini bisa menjadi salah satu solusi dalam mengantisipasi pemanasan global. Pasalnya, hewan ternak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang cukup besar.
Meski begitu, penerimaan publik terhadap daging ini masih sangat diragukan. Bukan saja merasa jijik mengingat asal daging tersebut, namun harga jualnya pun ternyata bisa 10 hingga 20 kali lebih mahal dibandingkan steak biasa.
Mitsuyuki Ikeda, ilmuwan dari Okayama Laboratory, mendapatkan ide aneh ini menyusul permintaan badan pengelolaan lembah Tokyo Sewage kepadanya untuk mencari cara memanfaatkan limbah di kota itu. Demikian seperti dilaporkan Yahoo News, Minggu (19/6/2011).
Ketika menemukan bahwa kotoran manusia ternyata mengandung protein, Ikeda bersama tim risetnya mengekstraksi protein tersebut untuk menciptakan daging artifisial. Ikeda menggunakan zat pewarna makanan untuk menciptakan warna kemerahan pada daging serta menambahkan kecap sebagai penyedap rasa.
Memiliki kandungan 63 persen protein, 25 persen karbohidrat, 3 persen lemak serta 9 persen mineral, Ikeda mengklaim beberapa orang yang telah mencicipi daging ini ternyata cukup menyukai rasanya. Menurut mereka, steak feses ini cukup lezat dan memiliki rasa layaknya daging pada umumnya.
Terlepas dari bahan pembuatnya, Ikeda berharap daging ini bisa menjadi salah satu solusi dalam mengantisipasi pemanasan global. Pasalnya, hewan ternak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang cukup besar.
Meski begitu, penerimaan publik terhadap daging ini masih sangat diragukan. Bukan saja merasa jijik mengingat asal daging tersebut, namun harga jualnya pun ternyata bisa 10 hingga 20 kali lebih mahal dibandingkan steak biasa.
0 comments:
Post a Comment